Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2012

Sungai Raksasa Di Dasar Laut HItam

Sebuah sungai raksasa, yang bahkan layak dinobatkan sebagai sungai keenam terbesar di dunia baru-baru ini ditemukan oleh ilmuwan Inggris. Yang luar biasa, sungai ini ditemukan di dasar Laut Hitam, sebuah laut dalam antara Eropa tenggara dan Asia Kecil. Para ilmuwan dari Leeds University mengerahkan kapal selam robot untuk meneliti dan memindai dasar laut di dekat Turki itu. Seperti halnya di daratan, sungai di bawah laut itu memiliki saluran, anak sungai, dataran banjir, aliran deras air, dan bahkan air terjun. Sungai yang ditemukan di dasar Laut Hitam, memiliki kedalaman 115 kaki dan lebarnya lebih dari setengah mil. Jika berada di daratan, para ilmuwan memperkirakan, perairan yang ditemukan di Laut Hitam, adalah sungai keenam terbesar di dunia, dalam hal jumlah air yang mengalir. Aliran air, yang membawa air asin dan sedimen, 350 kali lebih besar dari Sungai Thames di Inggris. Ini adalah satu-satunya sungai bawah laut aktif yang ditemukan. Letaknya di Sel

Misteri Mahkluk Dasar Laut

Kisah-kisah tentang raksasa laut yang diceritakan oleh para pelaut tidak pernah dipandang dengan serius. Dua per tiga dunia ditutupi air. Ini adalah area yang luas untuk ditinggali dan juga tidak bisa dijangkau manusia. Tidak dipastikan apakah nanti laut akan memperlihatkan dirinya seperti akuarium kepada ilmuwan. Jika ini terjadi kita akan bisa melihat gua-gua laut ditinggali sesuatu seperti apa yang kita baca hanya di buku-buku fantastis. Tapi untuk sementara waktu ini, kita hanya bisa membuat perkiraan mengenai kehidupan laut sebenarnya berdasarkan sedikit bukti yang diperlihatkan oleh laut dari waktu ke waktu kepada kita. April tahun lalu, cumi-cumi sepanjang 15 meter terdampar di Kanada; sebuah trailer dipakai untuk memindahkan moluska raksasa itu. Cumi-cumi ini dikirimkan ke pusat penelitian di mana para ahli mengukur tentakel dan menyimpulkan bahwa ini adalah moluska jenis baru yang belum dikenal oleh ilmu pengetahuan. Para ilmuwan menghabiskan jutaan dolar untu