Langsung ke konten utama

Postingan

Antikythera Mechanism

Para ilmuwan yang berasal dari Universitas Cardiff, telah memimpin sebuah team tingkat dunia di dalam meneliti rahasia yang terdapat pada sebuah  kalkulator astronomi pra sejarah berumur dua ribu tahun. Dr. Tony Freeth  dari Universitas Matematika dan  Prof. Mike Edmunds  dari Universitas Fisika Astronomi yang pertama kali mengetahui " Antikythera Mechanism ", yakni kalkulator astronomi pada abad kedua sebelum masehi. Sekarang mereka percaya telah menemukan rahasia misteri, mengenai bagaimana hal ini bekerja. Para penyelam yang mengeksplorasi sebuah kapal karam di pulau Antikythera yang tenggelam pada abad  ke-20,  telah membawa potongan kayu patah dan kotak perunggu yang berisi tuas-tuas penggerak. Sejak saat itu, para ilmuwan berusaha  merekonstruksinya  kembali. Setiap peneliti saling berlomba untuk memaparkan teori yang lebih baik dari penjelasan peneliti sebelumnya tentang penemuan pra sejarah ini. Penelitian yang  mendetail  dari  mekanisme  tuas

Petunjuk Baru Misteri Taman Shud

Hari itu, 1 Desember 1948, jarum jam menunjuk ke pukul 06.30 waktu setempat, seorang pria berpakaian necis dan rapi ditemukan terbaring tak bernyawa di dinding laut Pantai Somerton, Adelaide, Australia.  Tak ada kartu dan tanda yang menunjuk ke identitasnya, hanya rokok yang baru separuh diisap di kantongnya, sejumlah benda lain, dan yang paling menonjol, kertas yang dipilin kencang yang berada di saku tersembunyi di celananya. Kertas itu bertuliskan  "Taman Shud"  -- yang dalam Bahasa Persia berarti "tamat".  Kertas itu ternyata adalah sobekan terakhir dari buku puisi Persia "Rubaiyat". Namun mengapa ia disembunyikan dan apa maksudnya, hingga kini belum terpecahkan. Kasus Taman Shud atau juga dikenal dengan Misteri Pria Somerton menjadi kasus paling terkemuka di masa itu. Membangkitkan beragam spekulasi tentang identitas pria itu juga penyebab kematiannya.  Kasus tersebut juga membingungkan para detektif, para penyelidik amatir, dan pemecah kode selama

Misteri Pendaratan Ufo dan Alien di Zimbabwe

Pada tanggal 14 September 1994, sebuah UFO terlihat membelah langit Afrika. Dua hari kemudian, sesuatu mendarat di halaman sebuah  sekolah di Ruwa , Zimbabwe. Dari dalam benda misterius tersebut, keluar sesosok makhluk aneh yang belum pernah terlihat sebelumnya. Penampakan ini disaksikan oleh 62 pelajar yang saat itu sedang bermain di lapangan sekolah.   Hari itu tanggal 16 September 1994.   Sekitar 20 kilometer dari kota Harare, tepatnya di kota Ruwa, sekumpulan pelajar sekolah yang sedang bermain akan segera mengalami sesuatu yang luar biasa.   Saat itu pukul 10:15 pagi. Para guru di sekolah dasar Ariel sedang mengikuti rapat. Jadi, para murid dibiarkan bermain tanpa pengawasan. Satu-satunya orang dewasa yang ada di sekolah itu adalah seorang ibu yang sedang berjualan di kantin sekolah.   Sekolah Ariel, Ruwa, Zimbabwe Jadi, sebagian murid pergi ke lapangan dan bermain bola kaki. Sekolah Ariel sendiri memiliki murid dari berbagai etnis dan latar belakang. Setelah bermain selama be

Misteri Pacal Relief Suku Maya

Pacal  merupakan sebuah relief yang ditemukan di Mexico pada tahun 1949 oleh Alberto Ruz. Pada awalnya Alberto menemukan suatu ruang lengkung di bawah tanah dari suatu candi prasasti, ia kemudian menemukan suatu relief yang aneh yang menjadi tanda tanya besar para ahli hingga kini. Inilah penggambaran  astronot suku maya . Dalam relief itu digambarkan struktur seseorang seperti sedang berada di dalam sebuah kapal terbang. Setiap detik demi detik akan membuat Anda tegang, sama seperti saya yang sudah tegang duluan ketika menyaksikan bagaimana konstruksi kuno itu akan membawa seseorang untuk terbang. Ditulis oleh Erich von Daniken, dalam bukunya :  In Search of Ancient Gods Sebuah kisah kuno bangsa Maya mengatakan, bahwa 10.000 tahun yang lalu mereka berada pada peradaban puncak. Walaupun para ahli purbakala meragukan kebenaran “waktu 10.000 tahun yang lalu” itu di dalam tulisan mereka, namun penulis tetap menganggapnya sebagai sesuatu yang sangat penting, sebab tidak ada seoran

Ropen - Cryptid Papua

Di timur pesisir Papua Nugini terdapat serangkaian pulau yang bernama kepulauan Bismarck, Rambunzo dan Umboi adalah dua pulau kecil yang terdat di kepulauan tersebut. Kedua pulau ini disebut sebagai tempat tinggal Ropen yang jika diartikan secara bebas dari bahasa setempat memiliki arti "Setan Terbang / Demon Flyer" Ropen digambarkan seperti Seekor burung besar dengan paruh penuh dengan gigi, kaki yang berselaput, kepala dengan ekor panjang. Deskripsi ini cocok dengan mahluk yang sudah punah, Rhamphornycus, Pterosaurus dengan rentang sayap antara 3-4 kaki. Tak lama setelah perang dunia II usai, para misionaris mulai menjelajah hutan-hutan dan tempat terpencil di Papua Nugini, penampakan dan pemberitaan mengenai Ropen mulai beredar, beberapa penampakan bahkan menyatakan bahwa rentang sayap Ropen ada yang berukuran hingga 24 kaki, Namun mungkin penampakan tersebut dalah sesuatu kekeliruan untuk menganggap objek berukuran lebih besar tersebut adalah Ropen yang seringkali disamak

The Phaistos Disk

Sebuah artefak kuno yang terbuat dari tanah liat, berbentuk bulat tipis(menyerupai disk/cd), memiliki ukiran-ukiran yang diperkirakan memiliki makna-makna serta pesan-pesan misterius yang tersembunyi, itulah Phaistos Disc. Kontroversi muncul ketika seseorang mengklaim bahwa penemuan artefak ini adalah sebuah rekayasa. Benarkah demikian .... ? Sebelum membahas lebih jauh mengenai Phaistos Disc ini saya ingin memperkenalkan siapa yang menemukan artefak ini. Phaistos Disc ditemukan di pantai selatan Crete, oleh seorang arkeolog berkebangsaan Italia bernama Luigi Pernier . Luigi Pernier   Pernier berasal dari keluarga kaya Giuseppe, ayahnya adalah seorang tuan tanah kaya keturunan Perancis dan ibunya Agnese Romanini berasal dari keluarga aristokrat. Dia mengikuti Ginnasio Liceo "Ennio Quirino Visconti" sebelum lulus di Universitas Roma pada 1897, dengan Rodolfo Lanciani sebagai atasannya.  Dia termasuk salah satu spesialis di Scula Archeolo