Pada
tanggal 11 Agustus 2011, di Kiev, Ukrainia, suara keras terdengar membahana di
langit. Suara yang terdengar mirip terompet tersebut segera menjadi viral yang
kemudian memunculkan semakin banyak laporan dari seluruh dunia mengenai suara
terompet langit yang misterius ini. Apakah kita sedang mendengar bunyi
sangkakala terakhir yang menandakan berakhirnya dunia ini?
Empat
tahun yang lalu, tidak ada yang menaruh perhatian kepada video Kiev. Terima
kasih untuk Youtube dan media mainstream, sekarang kita mendapatkan diskusi
hangat tentang sangkakala akhir zaman. Kalian bisa melihat videonya disini:
Sebelum
kita masuk ke soal Kiev, ada baiknya kita mengenal beberapa istilah yang
berkaitan dengan fenomena suara-suara aneh semacam ini.
Beberapa
media mengaitkan suara Kiev dengan fenomena fortean yang disebut “The Hum”.
Padahal, keduanya adalah hal yang berbeda.
The
Hum sendiri adalah fenomena seperti suara dengungan yang berfrekuensi rendah
dan tidak audible sehingga tidak akan bisa direkam untuk diperdengarkan
kembali.
Lalu
ada lagi istilah yang disebut skyquake, atau gempa langit. Istilah ini pertama
kali digunakan oleh Charles Fort, peneliti peristiwa fortean yang legendaris.
Fenomena ini adalah suara misterius yang tidak diketahui asalanya dan terdengar
seperti tembakan meriam, sonic boom atau suara gemuruh atau gempa. Keberadaan
fenomena ini sudah dilaporkan sejak ratusan tahun yang lalu.
Sir
George Darwin, putra dari Charles Darwin yang juga seorang ahli geofisika,
pernah memantau fenomena ini dan menelitinya. Hasil penyelidikannya ini menjadi
sebuah karya penelitian yang cukup komprehensif mengenai Skyquake.
Selain
dikenal dengan istilah skyquake, fenomena ini juga punya beberapa istilah lain,
yang paling terkenal adalah Guns of Seneca (merujuk kepada suara yang terdengar
di sekitar Danau Seneca di Amerika Serikat), Guns of Barisal(merujuk kepada
wilayah di Bangladesh), Mistpouffers (belgia), Fog Guns atauUminari (Jepang).
Jadi,
jika kita ingin mengkategorikan fenomena Kiev, maka lebih pas jika kita
menyebutnya “Skyquake” dibanding “The Hum”.
Mengenai
video-video yang heboh belakangan, kita bisa mengabaikan sebagian besar
diantaranya karena video-video tersebut adalah hoax yang dibuat oleh para
youtubers iseng.
Paling
tidak kita bisa mengkonfirmasi bahwa beberapa video terompet langit adalah
hoax.
Contohnya
adalah video terompet langit yang diambil di Edmonton, Canada. Video itu
ternyata dibuat oleh pelajar lokal bernama Claudine Gladue yang menggunakan
suara dari Video Terompet Langit Conklin, juga di Kanada. Ia merekam situasi
kota dari balkonnya sambil memperdengarkan rekaman Conklin dari laptopnya.
Video
Conklin sendiri juga terbukti hoax. Ketika suara terompet dari Kiev dan Conklin
dibandingkan, keduanya memiliki gelombang suara dan background noise yang sama
yang berarti bahwa suara terompet langit di video Conklin diambil dari suara
terompet langit video Kiev. Mungkin saja dilakukan dengan cara yang sama dengan
metode Claudine.
Lalu,
ada juga video Amarillo. Ini juga hoax yang dibuat oleh Jason Boyett. Ia bahkan
sampai mengupload video yang menunjukkan bagaimana mudahnya membuat video palsu
semacam itu.
Kemudian
ada video terompet langit Jerman. Analisis menunjukkan bahwa video itu
menggunakan suara terompet langit Kiev dengan pitch yang diturunkan tiga
semitones.
Memang
ada banyak video suara-suara terompet langit yang lain yang tidak bisa kita
verifikasi. Namun untuk kehebohan yang terjadi beberapa hari ini, kita dapat
menyimpulkan bahwa semuanya bermula dari video Kiev.
Beberapa
youtubers dengan tepat menunjukkan bahwa suara terompet Kiev memiliki kemiripan
dengan suara alien tripod dari film Tom Cruise yang berjudul War of the Worlds
yang dirilis pada tahun 2005 dan suara terompet dari film Red State yang
dirilis pada tahun 2012.
Kesamaan
karakter suara yang unik ini sepertinya tidak bisa diabaikan begitu saja.
Karena itu banyak yang curiga bahwa video Kiev dibuat dengan menggunakan suara
tripod dari film War of the Worlds sebagai bahan viral marketing untuk Film Red
State atau untuk film lain yang akan dirilis seperti Godzilla atau Cloverfield
II.
Seorang
Youtuber mencoba untuk menganalisis kesamaan suara terompet Kiev dengan suara
tripod War of the Worlds dan menemukan adanya kesamaan pada background noise,
yaitu suara burung.
Karena
video ini agak panjang, kalian bisa menemukan analisisnya mulai dari menit
ke-5. Namun, setelah saya melihat cuplikan scene film War of The Worlds, saya
tidak bisa menemukan suara burung yang dimaksud. Adegan yang disebut memiliki
suara burung yang sama persis dengan Kiev adalah adegan pada detik ke-50.
Jadi
untuk sementara analisis itu bisa kita abaikan walaupun menurut saya sendiri,
kesamaan antara suara tripod dan terompet Kiev sendiri sudah bisa membuat
kredibilitas video tersebut runtuh dengan sendirinya.
Dengan
demikian, jika saya diminta untuk menilai Video Kiev, maka saya condong kepada
hoax walaupun belum bisa dibuktikan secara konklusif. Namun itu tidak penting
dan saya merasa bahwa kita tidak perlu berusaha mati-matian untuk menemukan
unsur hoax dalam rekaman-rekaman tersebut karena, seperti yang sudah saya
katakan sebelumnya, fenomena semacam ini adalah sebuah fenomena yang nyata dan
sudah dilaporkan sejak ratusan tahun sebelumnya.
Kita
mungkin bisa membuktikan kepalsuan beberapa video, namun fakta bahwa masyarakat
di sebagian wilayah di dunia ini memang mendengar suara semacam itu tidak bisa
kita bantah.
Lalu
jika memang fenomena ini nyata, apakah ada penjelasan ilmiahnya?
Tentu
saja. Namun seluruh kasus yang ada tidak boleh digeneralisir. Masing-masing
memiliki sumber masalahnya sendiri-sendiri.
Salah
satu laporan mengenai fenomena ini yang cukup terkenal adalah apa yang dijuluki
“Moodus Sounds”.
Moodus
adalah sebuah kota yang terletak di Connecticut, Amerika Serikat, dimana para
penduduk di kota ini telah mendengar suara-suara misterius di langit selama
ratusan tahun.
Suara-suara
tersebut kadang terdengar seperti gemuruh yang aneh atau seperti pohon raksasa
yang tumbang.
Tidak
ada yang pernah tahu darimana asal suara tersebut. Nama “Moodus” sendiri
berasal dari bahasa suku Indian setempat, Wangunk, yang menyebut wilayah itu
“Machimoodus” atau “Tempat dengan suara-suara yang tidak enak”. Mereka percaya
bahwa suara-suara tersebut berasal dari Dewa Hobomoko yang memiliki karakter
tidak tenang, kasar dan berisik.
Jadi
ketika kaum Puritan menetap di wilayah itu tahun 1600-an, mereka mengira kalau
setan-lah yang menyebabkan suara-suara tersebut (Sementara kita mengira
malaikat-lah yang menyebabkannya).
Namun
misteri Moodus ini telah dipecahkan oleh para ahli geologi. Menurut mereka,
suara-suara misterius tersebut berasal dari gempa mikro yang terjadi di wilayah
itu.
Dr.
John Ebel, asisten direktur dari Weston Observatory di Massachusetts,
mengatakan bahwa gempa mikro tersebut terjadi di kedalaman sampai 1 mil di bawah
permukaan bumi dan biasa memiliki kekuatan antara 0 hingga 2 skala Richter.
Gelombang
Seismik yang muncul lolos ke permukaan dan berubah menjadi gelombang suara.
Aktivitas
seismik memang bukan hal yang aneh untuk kota Moodus. Contohnya, antara bulan
Agustus dan Oktober 1981 sendiri, terdapat sekitar 500 guncangan yang terjadi
di bawah permukaan bumi dan itu tidak dirasakan oleh para penduduk di atasnya.
Kisah
lain yang mirip adalah yang terjadi di Clintonville, Wisconsin, Amerika
Serikat.
Pada
bulan Maret 2012, selama beberapa hari, kota kecil itu diguncang oleh
suara-suara misterius yang tidak diketahui asalnya. Kadang suara itu terdengar
seperti suara guntur, kadang seperti suara logam yang beradu dan bahkan kadang
terdengar seperti sebuah ledakan.
Kejadian
ini membuat resah para penduduk hingga pejabat setempat memutuskan untuk
mengadakan penyelidikan. Mereka mulai dari cara yang paling tradisional, yaitu
dengan melihat getaran pada cangkir kopi. Pada suatu pagi, suara keras
misterius terdengar pada pukul 5 pagi. Namun tidak terlihat tanda-tanda getaran
pada cangkir kopi.
“Tidak
ada yang tahu penyebabnya," Kata Tom Mitchell, penduduk lokal. “Mungkin
saja ini sesuatu yang sangat buruk atau bagus. Tidak ada yang tahu.”
Penduduk
yang panik kemudian berkumpul di aula sebuah sekolah untuk mencari solusi.
Salah
satu peserta berkata, ”Mungkin cuaca musim panas telah membuat batu granit di
bawah tanah bergeser.”
Tanpa
penelitian yang sungguh-sungguh, para penduduk hanya bisa berspekulasi. Jadi
akhirnya pejabat lokal memutuskan untuk berkonsultasi dengan Badan Geologi
Amerika Serikat (USGS).
Hasilnya,
para peneliti di badan itu menyimpulkan bahwa suara tersebut disebabkan oleh
sekumpulan gempa mikro yang di-amplified oleh bebatuan unik di dalam tanah.
Lisa
Kuss, pejabat lokal yang dimintai keterangan, menyebutkan bahwa kota itu memang
mengalami gempa ringan berkekuatan 1,5 skala richter pada hari sebelumnya. USGS
mendasarkan kesimpulannya berdasarkan pada data dari delapan stasiun pemantau
seismik.
“Di
wilayah lain, gempa kecil semacam ini tidak akan bisa dirasakan,” Kata Kuss.
“Namun jenis bebatuan yang terdapat di wilayah Wisconsin dapat mentransfer
energi seismik dengan sangat baik.”
Jelas
kasus yang terjadi di Clintonville mirip dengan kasus Moodus. Penjelasan ini
masuk akal dan didukung oleh data yang ada.
Selain
berhubungan dengan gempa, suara-suara aneh di langit juga bisa berasal dari
hasil pekerjaan manusia seperti pada kasus yang terjadi di Malaysia pada subuh
hari tanggal 12 Januari 2012.
Menurut
Borneo Post, suara misterius di langit terdengar oleh para penduduk di Kota
Samarahan antara pukul 2 hingga pukul 3 pagi. Suara tersebut dideskripsikan
seperti suara raungan atau dengkuran, tergantung persepsi yang mendengarnya.
Salah
seorang saksi bernama Mohd Ferdauz Jemain yang tinggal di Kampung Meranek
bercerita, ”Saat itu sekitar pukul 2 pagi ketika saya terbangun oleh
suara-suara aneh. Suaranya terdengar sangat keras dan mirip dengan seseorang
yang sedang mendengkur. Lalu, saya bangkit dari tempat tidur dan melihat apa
yang sedang terjadi. Situasi saat itu cukup membuat bergidik. Saya tidak dapat
menentukan arah suara itu, seakan-akan ia datang dari langit.”
Kejadian
ini menjadi diskusi hangat diantara warga dan kemudian media mulai memberitakannya.
Beberapa
penduduk menduga bahwa suara itu datang dari perusahaan sawit milik Felcra yang
ada di Kampung Endap, walau kemudian kesimpulan ini diragukan karena suara
tersebut terdengar hingga jarak 8 kilometer.
Namun
dugaan ini kemudian terbukti ketika pemerintah lokal membentuk komite
penyelidikan yang terdiri dari anggota Badan Angkasa Malaysia dan Badan
Meterologi Malaysia. Mereka menemukan bahwa memang suara itu berasal dari
pabrik sawit tersebut.
Pada
waktu suara tersebut terdengar, pabrik tersebut sedang menguji mesin uap dan
uap yang dihasilkan oleh tekanan tinggi, dibantu oleh pipa yang mengarah ke
Samarahan dan kondisi sunyi pada subuh hari, telah menyebabkan suara misterius
tersebut terdengar sampai jauh.
Boleh
percaya boleh tidak. Namun sekali lagi, jawaban ini masuk akal dan bisa
diterima.
Lain
lagi kasus yang terjadi di Terrace, British Columbia, Kanada. Pada September
2013, penduduk kota juga dibingungkan dengan suara-suara aneh di langit,
terdengar seperti suara mesin yang sedang bekerja, namun sumber suaranya tidak
diketahui. Jika kalian mendengar suara tersebut (video di bawah), saya yakin
kebanyakan diantara kalian akan bergidik.Video ini diupload oleh Kimberley
Wookey, penduduk Lokal, dan merupakan salah satu video yang paling banyak
diberitakan oleh media mainstream, termasuk oleh detikcom.
Suara
apa itu?
Jawabannya
tiba beberapa hari kemudian. Halaman resmi Facebook kota Terrace memposting
sebuah pengumuman yang memberitahu bahwa mereka adalah pihak yang bertanggung jawab
atas suara-suara tersebut.
Menurut
mereka, suara itu dihasilkan oleh para pekerja pemerintah yang sedang
menggunakan buldozer di Bukit Lanfear. Namun penjelasan itu tidak begitu saja
dipercaya. Lalu salah satu penduduk lokal bernama Purnell Goodbertekad untuk
membuktikannya sendiri. Jadi ketika suara-suara aneh itu terdengar lagi, ia
menyusuri asal suara itu.
Terpecahkan?
Histeria massa memang menarik. Namun yang seringkali kita lupakan adalah, tidak semua pengguna media sosial itu jujur, termasuk youtubers, dan tidak semua media mainstream melakukan tugasnya dengan baik.
Ini
menyebabkan kita sering menjadi objek eksploitasi keisengan sebagian orang.
Manusia memang sering takut dengan apa yang tidak diketahuinya, namun itu tidak
berarti kita harus berhenti mencari penjelasannya, termasuk soal suara terompet
langit yang misterius.
Sumber
: http://www.enigmablogger.com/2015/05/misteri-suara-terompet-langit-penjelasan.html
Blog apaan sih nih
BalasHapushalo ada apa ya
HapusSilahkan di kunjungi ya kawan-kawan 100% Memuaskan
BalasHapus> Hoki anda ada di sini <
1 USER ID UNTUK SEMUA GAME
Kami memberi bukti bukan Janji
Daftar sekarang juga dan dapatkan bonus menarik dari kami :
-Bonus Depo Bola 50% (New Member)
-Bonus Cashback Bola 5% - 10%
-Bonus Depo Casino 3%
-Bonus Cashback Casino 5%
-Bonus Rollingan Casino 0.7%
-Bonus Depo Tangkas 5%
-Bonus Referal Bola 3% MenangKalah teman
-Bonus Referal Casino 1% MenangKalah teman
PROMO BONUS 5% LIVE CASINO
-SBOBET CASINO
-ION CASINO
-855 CASINO
Info lengkap hubungi live support custumer service 24 jam di :
PIN BBM : 7B2EC260
PIN BBM : D8796C4C
WHATSAAP : +66615620266
LINE : mgmcash88