Langsung ke konten utama

Misteri Kingoodie dan London Hammer

Ooparts. Satu kata yang aneh dan mungkin anda sudah pernah mendengarnya. Kata itu sesungguhnya adalah kependekan dari Out of place artifacts. Dengan bahasa yang sederhana, artefak yang salah tempat. Saya akan memberikan dua contoh yaitu, London Hammer dan Kingoodie Hammer. Selain dianggap salah tempat, kedua artefak tersebut jelas-jelas menantang teori evolusi yang sudah mapan.


Pada Juni 1936, Max Hahn dan istrinya Emma sedang berjalan di tepi sungai Red Creek dekat dengan rumah mereka di London. London yang dimaksud disini adalah sebuah wilayah di Texas, Amerika Serikat. Tanpa sengaja, mereka melihat sebuah batu mineral dengan sepotong kayu mencuat keluar darinya. Karena tertarik, mereka memutuskan untuk membawanya pulang.

Sekitar tahun 1946, karena rasa ingin tahu, putra mereka yang bernama George memecahkan batu itu dan menemukan sesuatu yang luar biasa. Di dalam batu yang terbelah tersebut, sebuah palu dengan kepala besi terlihat tertanam dengan rapi. Potongan kayu yang dilihat oleh Max Hahn dan istrinya 10 tahun sebelumnya adalah pegangan palu yang terbuat dari kayu.


Sebenarnya, dalam kondisi yang umum, penemuan palu ini tidak terlalu aneh. Namun yang menyebabkannya menjadi misterius adalah umur batu tempat palu tersebut ditemukan.

Karakteristik geologis Red Creek tempat ditemukannya batu itu berasal dari formasi pasir Hensel dari masa Lower Cretaceous. Formasi ini diperkirakan terbentuk sekitar 110-115 juta tahun.

Bagaimana sebuah palu yang relatif modern tertanam dengan rapi di sebuah batu berumur 110 juta tahun ?

Inilah yang disebut Ooparts. Salah tempat dan salah waktu.

Selain London Hammer, ada artefak lain yang ditemukan dalam kondisi mirip dengan London Hammer, yaitu Kingoodie Hammer.

Kingoodie Hammer adalah sebuah paku berkarat sepanjang 25 mm yang ditemukan juga di dalam batu yang ditemukan oleh Sir David Brewster pada tahun 1844 di pertambangan Kingoodie di Skotlandia.

Ketika ditemukan, sebagian paku ini mencuat keluar dari batu persis seperti London Hammer. Sedangkan batu tempat paku berada diperkirakan berasal dari Lower Old Red Sandstone yang berusia sekitar 360-408 juta tahun.

Karena namanya yang sama-sama menggunakan kata Hammer, terkadang orang salah mengira kedua artefak ini sebagai objek yang sama.

London Hammer sendiri kemudian dibeli oleh seorang ilmuwan Creationist (anti evolusi) bernama Carl Baugh. Mengenai palu ini, Carl berkata :
"Jika artefak tersebut benar-benar berasal dari masa Cretaceous, bagaimana teori evolusi menjawabnya ? Menurut teori evolusi manusia belum menempati bumi ini pada 100 juta tahun yang lalu. Jika artefak tersebut adalah artefak modern, maka itu berarti batu tempat palu tersebut berumur relatif baru. Sekali lagi, bagaimana teori evolusi menjawabnya ?"
Sejak lama, para ilmuwan creationist telah menentang metode penentuan umur objek purba yang dilakukan oleh para evolusionist seperti metode carbon 14 yang belakangan diketahui ternyata tidak akurat apabila digunakan untuk mengukur objek dengan usia tertentu.

Jika metode-metode ini terbukti tidak akurat, maka jelas fondasi teori evolusi akan runtuh berantakan.

Argumen para Creationist segera mendapat sanggahan dari para evolusionist. Menurut mereka, mineral yang terdapat pada lapisan tanah purba dapat menyelimuti sebuah objek baru yang menyentuhnya hingga mengeras.

Jadi bisa saja palu tersebut dijatuhkan oleh seorang tukang kayu sekian tahun yang lalu dan kemudian terbungkus oleh lapisan tanah mineral yang kemudian membatu di red creek.

Jawaban ini diterima oleh sebagian ilmuwan dan misterinya dianggap selesai. Tapi apakah misteri dua artefak ini benar-benar telah terpecahkan ? Jawabannya adalah, kita tidak tahu pasti. Masing-masing kubu ilmuwan memiliki argumennya sendiri, dan sepertinya keduanya benar (atau salah).

Sayang, kedua artefak ini tidak pernah dianggap serius oleh para peneliti sehingga keduanya hanya mendapat tempat di forum-forum misteri. Namun paling tidak kedua Ooparts ini pernah menantang kemapanan teori Evolusi, sesuatu yang tabu untuk dilakukan.





Sumber : 
http://xfile-enigma.blogspot.com/2009/11/kingoodie-dan-london-hammer-tantangan.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teka Teki dari Sherlock Holmes yang Belum Terpecahkan

Sherlock Holmes punya masalah nih.. ada sebuah brankas bekas peninggalan neneknya ditemukan digudang bawah rumah. Pada brankas itu terdapat 5 digit kombinasi beserta ukiran kode petunjuk membuka brankas tersebut : 1. Angka ke lima di tambah angka ke tiga sama dengan empat belas 2. Angka ke empat lebih besar satu angka dari angka ke dua 3. Angka pertama lebih kecil satu angka dari dua kali angka ke dua 4. Angka ke dua di tambah angka ke tiga sama dengan sepuluh 5. Jumlah keseluruhan angka tersebut sama dengan tiga puluh Adakah yang bisa membantu Sherlock Holmes mendapatkan kombinasi kelima angka tersebut ?

Misteri Suara Terompet di Langit

Pada tanggal 11 Agustus 2011, di Kiev, Ukrainia, suara keras terdengar membahana di langit. Suara yang terdengar mirip terompet tersebut segera menjadi viral yang kemudian memunculkan semakin banyak laporan dari seluruh dunia mengenai suara terompet langit yang misterius ini. Apakah kita sedang mendengar bunyi sangkakala terakhir yang menandakan berakhirnya dunia ini? Empat tahun yang lalu, tidak ada yang menaruh perhatian kepada video Kiev. Terima kasih untuk Youtube dan media mainstream, sekarang kita mendapatkan diskusi hangat tentang sangkakala akhir zaman. Kalian bisa melihat videonya disini: Sebelum kita masuk ke soal Kiev, ada baiknya kita mengenal beberapa istilah yang berkaitan dengan fenomena suara-suara aneh semacam ini.

Misteri Lempengan Tjipetir

Tjipetir Mystery Solved! Heboh Misteri Ditemukannya Lempengan Bertuliskan “Tjipetir” di Pantai Seantero Eropa Tjipetir was the name of a plantation in West Java, west of Bandung. As of 2014, marine debris consisting of blocks of what appears to be gutta-percha with the word “TJIPETIR” on them has been found on beaches throughout Europe. They are believed to be coming from one or more sunken ships. The wreck of the RMS Titanic and the wreck of Miyazaki Maru have both been put forward as potential sources of the blocks. Suatu hari di musim panas 2012, Tracey Williams sedang menemani anjingnya jalan-jalan di pantai dekat rumahnya di  Newquay, Cornwall, Inggris. Perempuan itu melihat benda persegi hitam, mirip talenan, di antara gundukan pasir.